Senin, 17 Februari 2014

Ada Apa Dengan 14 Februari??

Harusnya gue posting ini pas tanggal 14 februari kemarin. Cuman, berhubung gue sibuk banget pacaran sama cowok-cowok cewek-cewek gue. Jadi baru sekarang, gue baru sempet mostingnya. Maklumlah, namanya juga playboy... hohoho..


Gue tau, kalian pasti gak percaya.
Gue aja gak percaya, berani ngomong gitu. :(

*nunduk* *ambil pisau*


Oke.. Jadi gini
Seperti yang kita ketahui bersama. Pada tanggal 14 februari kemarin itu, semua penghuni alam semesta sedang bersuka cita. Konon, seluruh penduduk dunia, bahkan yang tinggal diluar angkasa, larut dalam suatu perayaan yang mereka sebut hari valentine. Gue sebagai manusia yang bertempat tinggal dibumi, ngerasa ada kewajiban juga untuk berpartisipasi ngerayain hari valentine itu. Tapi sayang, karena syarat untuk ikut perayaan hari valentine harus punya pasangan. Akhirnya, gue batalin niat mau ikutan.

Nah..
Dari yang gue liat ditivi-tivi, hari valentine itu  selalu identik dengan warna pink dan memberi hadiah kepasangan masing-masing. Bagi mereka yang punya pasangan, tentunya valentine itu udah jadi agenda wajib yang gak boleh ditinggalin. Kaum mereka ini, bakal berusaha mati-matian memberikan hadiah  yang terbaik untuk kekasih yang mereka cintai. Entah itu memberi coklat yang harga seribuan, bunga mawar yang langsung dipetik dikota Latacunga, Ekuador, dinner romantis di Jalur Gaza atau foto mesra kayak gini..
 
Iri??


 
Masih gak iri??..

Menurut mereka, khususnya yang ngerayain hari valentine tersebut. Semua yang mereka lakukan adalah bentuk rasa sayang mereka kepada pasangannya, yang pengen mereka tunjukkan dihari Valentine tersebut. 

Gue pun disini mencoba untuk ngerti.
  

Tapi apa kalian semua sadar, perayaan valentine itu adalah salah satu bentuk upaya diskriminasi yang dibuat oleh bangsa Barat. Untuk membeda-bedakan serta memisahkan golongan tertentu dari kehidupan bermasyarakat. Dan kalian, dengan sewenang-wenangnya ikut merayakan budaya tersebut. 

Sadar atau enggak, secara tidak langsung dengan kalian merayakan hari valentine itu. Berarti kalian mendukung upaya diskriminasi yang mereka lakukan. Gak perlu gue sebutin, pihak mana yang menjadi korban diskriminasi tersebut. Gue yakin, kalian pasti udah tau sendiri!!


Pertanyaan gue..

Apa kalian pernah mikir, gimana perasaannya para "uhuk" jomblo-jomblo yang ngeliat kemesraan kalian dihari valentine??
Apa kalian tidak cukup puas menyiksa mereka dimalam minggu, lalu sekarang menyiksa mereka dengan merayakan hari valentine didepan mereka??
Apa kalian juga pernah mikir, gimana perasaannya tukang parkir yang capek-capek jagain kendaraan kalian??


Untuk yang terakhir, gak usah dipikirin, karena gue juga gak mikir sampe sana.
  
Inti dari semua pertanyaan gue itu, dimana rasa toleransi kalian terhadap mereka yang tidak punya pasangan??


Gini yaa..
Setau gue, sifat toleransi itu udah ditanamkan sejak kita kelas 1 SD. Dimana kita diajarkan untuk saling menghargai dan menghormati orang lain. Dan kita juga dilarang untuk melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan ataupun menyinggung perasaan orang lain. Dari yang gue dapat diWikipedia, toleransi itu sendiri bermakna sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat.

Nah, walaupun yang ditekankan itu lebih ketoleransi dalam beragama. Tapi menurut gue, toleransi dalam berasmara itu juga penting. Didalam Pancasila, sila ke-5. Udah jelas disebutkan, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia."

Apa kalian ngerti dengan makna sila tersebut???
Jujur aja, gue enggak.


Tapi, bagaimana bisa disebut adil. Disaat kalian mesra-mesraan dengan pasangan kalian, para jomblo hanya bisa meluk guling dikasur. Atau disaat kalian main kuda-kudaan dengan pacar, para jomblo hanya bisa main burung-burungan Flappy Bird dihapenya. 

Apakah ini yang dinamakan Keadilan???


Gue sebagai warga negara Indonesia, mewakili pihak-pihak yang merasa dirugikan, menegaskan pernyataan, kecewa.


Gue cuma berharap kalian bisa ngerti, gimana perasaan mereka yang tidak punya pasangan termasuk gue. Cukuplah sudah, kalian menyakiti mereka dimalam minggu. Jangan kalian tambah lagi, dengan memaksa mereka melihat kalian merayakan valentine didepan mereka. Karena rasanya itu, bagi mereka sangat perih dan pedih.  Mereka ini sebenarnya bukannya gak laku, cuman karena emang gak ada aja yang mau..


#Gue sebenarnya gak tega ngomong ini. Antar ceritain orang lain atau ngumbar aib sendiri. 




Mungkin dengan foto ini, kalian bakal ngerti gimana perasaan mereka.

Pedih.




                                                                                                          
                                                                                                Udin G. Bastian

3 komentar:

  1. puk puk puk sabaro yaa, memang hari valentine sangat menakutkan bagi kaum fakir asmara, hehe
    hehe keren tulisannya nih :D
    mampir yaa
    http://sirajuddinabraham.wordpress.com

    BalasHapus
  2. Iya...saya iri gan sama tuh foto...
    Saya berharap itu foto hasil editan dari para profesional Ps. biar nggak tambah hancur hati saya.

    BalasHapus